Mahasiswa Sebagai Agent of Change
Kita kerap kali mendengar
kata-kata “mahasiswa sebagai agen perubahan”
Apa sih yang dimaksud agen
perubahan?
Mahasiswa adalah orang yang sudah
siap untuk menerima kedewasaan, dapat memilih yang baik atau yang buruk, hingga mereka sudah dipersiapkan untuk terjun
ke masyarakat. Untuk apa terjun ke masyarakat?
Indonesia butuh penerus bangsa
untuk meneruskan perjuangan dan kepemimpinan negaranya. Maka disinilah peran
mahasiswa sebagai kaum intelektual untuk menebarkan dan memberikan manfaat
kepada masyarakat, dan bahkan kepada negara.
Bagaimana caranya agar mereka
bisa memberikan manfaat kepada masyarakat?
Dengan melakukan hal-hal kecil
terlebih dahulu, tentunya. Contohnya saat seorang sarjana yang kembali ke
kampung halamannya, dia dapat mengubah kebiasaan buruk atau sesuatu yang tidak
sesuai di kampungnya. Karena masyarakat pada umumnya dapat mendengarkan orang
muda yang mereka anggap mempunyai pendidikan tinggi ketimbang kepala desanya
yang sudah berumur dan dalam kenyataannya belum memberikan apa-apa untuk
desanya. Maka, disinilah peran atau langkah kecil mahasiswa dalam membangun
negaranya.
Selain itu, negara kita sedang
asyik-asyiknya disadap oleh negara maju, Australia dan Amerika. Bagaimana mungkin? Ya, karena sejatinya
Indonesia adalah negara yang menggiurkan untuk dikuasai. Tanahnya, Lautnya,
Gunung serta alamnya yang indah. Papua dengan tambang emasnya, Pulau Bintan,
Bali, dan pulau lainnya yang menggiurkan mereka. Indonesia dengan sangat mudah
disadap oleh mereka karena alat-alat komunikasi dan juga fasilitas kita masih
memakai produk mereka. Tentu saja, mereka akan sangat mengetahui seluk-beluk
alat-alat mereka.
Kembali lagi, mahasiswa sebagai
agent of change untuk saatnya memecahkan masalah itu sendiri. Menciptakan alat
komunikasi sendiri, atau mungkin langkah kecilnya memakai dan mengajak
masyarakat untuk memakai produk dalam negeri.
Apalagi peran mahasiswa?
Berlaku bijak terhadap aturan pemerintah.
Sekarang ini Indonesia sedang diramaikan
oleh Pemilihan Umum, atau Pesta Demokrasi untuk memilih pemimpin negara kita. Apa
peran kita sebagai mahasiswa disini?
Peran kita adalah mengajak
masyarakat melihat apa yang dibutuhkan Indnesia, apa yang harus kita lakukan,
dan siapa yang harus kita pilih. Ini bukan tentang mendoktrin atau tim sukses
seorang calon presiden, tetapi kita berikan pencerdasan kepada masyarakat bahwa
memilih dan bertindak bijak dalam pemilihan umum adalah hal yang penting untuk
masa depan Indonesia selanjutnya. Selain itu, jika seorang mahasiswa tidak
ingin menggunakan hak pilihnya saat pemilu nanti, hal itu tentulah sangat
disayangkan. Karena kita sebagai kaum intelektual, tentu tahu dan mengerti
siapa yang pantas menjadi pemimpin negara kita, apa yang negara kita butuhkan,
seperti apa calon-calon presiden yang kelak akan kita pilih? Nah, masyarakat
yang hanya tahu para calon-calon itu hanya dari luarnya saja, hanya karena dia
terkenal, misalnya. Lalu memilihnya untuk menjadi presiden, tentu akan sangat
merugikan kita, kaum intelektual yang seharusnya sudah pandai memilih, siapa
yang pantas menjadi presiden kita. Maka bukan
saharusnya kita tidak memilih dan lalu tak peduli, tetapi kita ajak dan berikan
masyarakat pencerdasan dan arahan untuk memilih calon pemimpin bangsa kita. Dengan
begitu, mahasiswa bisa menjalankan tugasnya sebagai agent of change, karena
selain sebagai agent of change, kita juga kelak akan menjadi seorang pemimpin
bangsa kan? (Sarah Nurul-Pers)
0 komentar:
Posting Komentar