Subscribe:

Minggu, 02 Maret 2014

0

Mahasiswa Sebagai Agent of Change
Kita kerap kali mendengar kata-kata “mahasiswa sebagai agen perubahan”
Apa sih yang dimaksud agen perubahan?
Mahasiswa adalah orang yang sudah siap untuk menerima kedewasaan, dapat memilih  yang baik atau yang buruk,  hingga mereka sudah dipersiapkan untuk terjun ke masyarakat. Untuk apa terjun ke masyarakat?
Indonesia butuh penerus bangsa untuk meneruskan perjuangan dan kepemimpinan negaranya. Maka disinilah peran mahasiswa sebagai kaum intelektual untuk menebarkan dan memberikan manfaat kepada masyarakat, dan bahkan kepada negara.
Bagaimana caranya agar mereka bisa memberikan manfaat kepada masyarakat?
Dengan melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu, tentunya. Contohnya saat seorang sarjana yang kembali ke kampung halamannya, dia dapat mengubah kebiasaan buruk atau sesuatu yang tidak sesuai di kampungnya. Karena masyarakat pada umumnya dapat mendengarkan orang muda yang mereka anggap mempunyai pendidikan tinggi ketimbang kepala desanya yang sudah berumur dan dalam kenyataannya belum memberikan apa-apa untuk desanya. Maka, disinilah peran atau langkah kecil mahasiswa dalam membangun negaranya.
Selain itu, negara kita sedang asyik-asyiknya disadap oleh negara maju, Australia dan Amerika.  Bagaimana mungkin? Ya, karena sejatinya Indonesia adalah negara yang menggiurkan untuk dikuasai. Tanahnya, Lautnya, Gunung serta alamnya yang indah. Papua dengan tambang emasnya, Pulau Bintan, Bali, dan pulau lainnya yang menggiurkan mereka. Indonesia dengan sangat mudah disadap oleh mereka karena alat-alat komunikasi dan juga fasilitas kita masih memakai produk mereka. Tentu saja, mereka akan sangat mengetahui seluk-beluk alat-alat mereka.
Kembali lagi, mahasiswa sebagai agent of change untuk saatnya memecahkan masalah itu sendiri. Menciptakan alat komunikasi sendiri, atau mungkin langkah kecilnya memakai dan mengajak masyarakat untuk memakai produk dalam negeri.
Apalagi peran mahasiswa?
Berlaku bijak terhadap aturan pemerintah.  Sekarang ini Indonesia sedang diramaikan oleh Pemilihan Umum, atau Pesta Demokrasi untuk memilih pemimpin negara kita. Apa peran kita sebagai mahasiswa disini?
Peran kita adalah mengajak masyarakat melihat apa yang dibutuhkan Indnesia, apa yang harus kita lakukan, dan siapa yang harus kita pilih. Ini bukan tentang mendoktrin atau tim sukses seorang calon presiden, tetapi kita berikan pencerdasan kepada masyarakat bahwa memilih dan bertindak bijak dalam pemilihan umum adalah hal yang penting untuk masa depan Indonesia selanjutnya. Selain itu, jika seorang mahasiswa tidak ingin menggunakan hak pilihnya saat pemilu nanti, hal itu tentulah sangat disayangkan. Karena kita sebagai kaum intelektual, tentu tahu dan mengerti siapa yang pantas menjadi pemimpin negara kita, apa yang negara kita butuhkan, seperti apa calon-calon presiden yang kelak akan kita pilih? Nah, masyarakat yang hanya tahu para calon-calon itu hanya dari luarnya saja, hanya karena dia terkenal, misalnya. Lalu memilihnya untuk menjadi presiden, tentu akan sangat merugikan kita, kaum intelektual yang seharusnya sudah pandai memilih, siapa yang pantas menjadi presiden kita.  Maka bukan saharusnya kita tidak memilih dan lalu tak peduli, tetapi kita ajak dan berikan masyarakat pencerdasan dan arahan untuk memilih calon pemimpin bangsa kita. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjalankan tugasnya sebagai agent of change, karena selain sebagai agent of change, kita juga kelak akan menjadi seorang pemimpin bangsa kan? (Sarah Nurul-Pers)



PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2014/2015
UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai salah satu Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) di Indonesia beralamat di kota Bandung tepatnya di jalan A.H. Nasution No.105 Cibiru, Bandung, Jawa Barat. Tahun ini UIN kembali membuka penerimaan mahasiswa baru lewat beberapa seleksi.
Ada 5 jalur yang tertera pada si hijau brosur yang kini bisa di dapatkan di gedung Al-Jamiah lt. 3 bagian akademik, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),  Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Agama Islam  (SPAN-PTAIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (UM-PTAIN), Dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Jalur Mandiri UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Begitu tutur pak Ari Sadikin (salah satu staf di bagian akademik).
Di antara seleksi-seleksi tersebut ada yang di laksanakan UIN Sunan Gunung Djati Bandung secara mandiri, di mana siswa langsung mendaftar ke gedung Al-jamiah lt. 3 bidang akademik. Terdapat sedikit perbedaan penamaan seleksi jika di banding tahun kemarin, untuk informasi lebih jelas bisa di lihat di brosur atau dapat di akses melalui http: // www.snmptn.ac.id. http: // www.span-ptain.ac.id. http: // www.um-ptain.ac.id, dan http:// www.uinsgd.ac.id. (jelas pak Ari)
(evi-pers)


Andri Agustina, S.Pd Peraih Penghargaan ITSF
Kalian taukah siapa Andri Agustina? ehmm bapak ganteng yang satu ini yaitu alumni Pendidikan Kimia UIN Bandung angkatan tahun 2005 loohh. Beliau pernah menjabat menjadi staf di prodi pendidikan kimia tetapi sekarang sudah pindah dan mengajar di MAN Jampang Tengah Purabaya tepatnya di Kab. Sukabumi.
Naahh baru-baru ini beliau meraih prestasi yaitu mendapat penghargaan dari ITSF. Apa itu ITSF? ITSF atau Indonesia Toray Science Foundation adalah grup perusahaan asal Jepang yang berada di Indonesia. Salah satu program yang dicanangkannya yaitu peduli terhadap perkembangan sains dan teknologi. Mereka memberikan penghargaan diantaranya: Science Teknologi Awards, Science Research Grant dan Science Education Awards. Kegiatan ini terbuka untuk umum bisa guru, dosen, peneliti dan juga mahasiswa.Kalian tahukah di bidang apa beliau mendapatkan penghargaan? Beliau ini mendapatkan penghargaan atas karya tulis ilmiahnya di bidanng Science Education Awards.Karya tulis ilmiah yangdibuatnya itu berjudul “Pembuatan Media Animasi Ikatan Kimia.” Wawww hebat yaaa!!
Kalian tahu bagaimana caranya beliau bisa mendapatkan penghargaan tersebut? Jadi gini, “Sebelumnya saya telah membuat sebuah karya tulis ilmiah dan karya tulis ilmiah tersebut dikirimkan pada bulan september 2013. karya yang diterima ITSF itu ada 60 KTI, diseleksi dan dipanggil ke Jakarta hanya 15 KTI untuk presentasi bulan November 2013. Pemenang diumumkan bulan Desember dan terpilih 10 orang untuk menerima penghargaan. Lalu penyerahan penghargaan tgl 12 Februari 2014 di Hotel Sangri-la Jakarta diserahkan langsung oleh Menristek Bapak Gusti Mohammad Hatta.” tuturnya.
Di akhir-akhir obrolan kami tak lupa juga beliau memberikan pesan-pesannya bagi kita semua. Begini katanya “Belajar yang semangat, jangan menyerah dengan keadaan. Saya yakin adik-adik mahasiswa prodi pendidikan kimia bisa mendapatkan yang lebih dari yang saya raih, OK!”. (sifa N-pers)


 
Copyright 2009 Pers HAMKA UIN Bandung